Tuesday, October 10, 2006

Obsesi: 'Superstar-Director!'



Jujur saja, jika tahun 2006 ini saya nggak bikin film, maka gagal sudah niat saya membuat film setahun minimal sekali. Walau tahun 2006 ini saya sukses menaruh novel saya di rak-rak toko buku, namun tetap saja saya terobsesi menjadi 'Superstar-Director'.

Dulunya, semester 4 kuliah, saya mulai merokok Starmild, hanya gara-gara terobsesi dengan Aria Kusumadewa yang menjadi bintang iklan Starmild. Sampai ketika saya harus mengedit Jogja Needs A Hero ditengah keterbatasan duit bersama Darwin Nugraha, saya harus membeli rokok secara 'ketengan' di angkringan terdekat. Setelah Jogja Needs A Hero dirilis, dan uang mengalir serta saya mampu kembali membeli Starmild satu slop sekaligus, rokok itu ternyata sudah tidak berasa sama sekali! Maka Djarum Super menjadi rokok tetap saya sekarang. Luarbiasa kacau masalah rokok ini. Tapi nggak berat-berat amat melupakan Starmild, toh rokok itu pernah menolak untuk mensponsori film-film saya, Djarum-lah yang berbaik hati 'percaya' pada apa yang saya lakukan dan mendukung Sangat Laki-Laki. Toh walau begitu, saya tetap tidak merokok A Mild walau Sampoerna mendukung Jogja Needs A Hero. Ini masalah selera, bukan sekedar balas budi.

Ngomong-ngomong soal balas budi. Saya merasa saya telah banyak belajar film secara otodidak dari para senior-senior saya. Karena itulah, walau di tahun 2006 ini saya belum melahirkan satu judul film pun. Baik dokumenter maupun fiksi. Proyek dokumenter saya banyak sekali namun tersendat-sendat, juga proyek fiksi macam 'Mati Bujang Tengah Malam' yang juga terbengkalai. Saya merasa harus meneruskan ilmu saya tentang film yang sedikit itu ke orang lain. Salah satunya dengan mengajar di Jurusan Komunikasi Universitas Islam Indonesia, menjadi mentor bagi mahasiswa komunikasi UII di kelas mata kuliah independen mereka. Mengisi diskusi di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Terus mengisi diskusi dan gak perlu dibayar sekalipun deh... Toh saya nggak pernah mengeluarkan uang sepeser pun saat meminta ilmu dari para senior saya.

Walau akan terus menulis novel berikutnya macam 'Tengah Malam di Malioboro', saya tetap berniat menjadi Superstar Director!

No comments: