Setelah Jogja Needs A Hero yang terus membayangi saya hingga saat ini itu. Saya beruntung sekali bisa terdaftar dalam program Kickstart 2005 gelaran Indocs dan Ford Foundation. Mulanya, Inong dari Rumah Sinema selaku penyelenggara lokal mengatakan bahwa saya hanya bisa ikut program itu sebagai observer karena saya dianggap 'sudah tahu' dokumenter karena Jogja Needs A Hero. Dan saya menerima keputusan itu. Namun sehari sebelum penyelenggaraan, Inong menelpon saya lagi, dia bilang ada satu peserta mengundurkan diri. Dan beruntunglah saya...
Judul : Panggung Kasetyan Balekambang
Filmmakers : Fajar Nugroho & Bagus Wirati Purbanegara
Tahun Produksi : 2005
Durasi : 20:05
Sinopsis:
Di tengah arus perubahan zaman yang kian arogan dan himpitan berbagai permasalahan sosial ekonomi yang semakin tidak bersahabat, ketoprak Balekambang Surakarta masih menunjukkan kesetiaan pada seni tradisi, suatu pilihan yang untuk ukuran sekarang dapat dikatakan ‘gila”. Dengan pendapatan hanya Rp. 2.000,00 (dua ribu rupiah), setiap malam mereka menyelenggarakan pementasan ketoprak secara utuh. Penonton mereka sangat minim, bahkan hampir tidak ada. Dokumenter ini mencoba menyelami berbagai permasalahan mereka, termasuk berbagai keterpurukan mereka yang kian menjadi.
Catatan Produksi:
aku berkemas ingin lari
dan kau memilih menjadi candi
Kami menemukan ‘Kerabat Kerja Seniman Muda Balekambang’ sangat mengenaskan di tengah kejamnya jaman. Kami mencoba merekamnya dari sudut pandang lain. Sudut pandang sebuah kesetiaan yang semakin langka ditemukan di tengah perkembangan jaman
No comments:
Post a Comment