Saya pengen menulis sesuatu, tapi nggak ada ide... Karena dua minggu belakangan ini, otak udah terperas habis, mulai dari dikejar deadline naskah buku 'Dilarang Bikin Film Fiksi!' (Insya Allah bakal diterbitin ama penerbit Galang Press akhir tahun ini), juga dikejar deadline submit film yang akan ikut Festival Film Dokumenter 15 November depan, berarti deadline nya tinggal 3 hari ke depan, sedangkan saat ini, statusnya baru kelar rough cut 1... Masih banyak footage yang harus dikejar untuk ngelengkapin alur cerita yang udah kebentuk sejak dilembur dari hari kamis kemarin, at least malam minggu kemarin nggak ada pacaran, nggak ada malam mingguan.
But its oke, yang lagi dikerjain ini, adalah film dokumenter4/5. Bisa keempat kalo Kerajaan di Tepi Bengawan yang lagi di edit juga di Jakarta tapi lagi pending nggak ke itung, atau sebaliknya. Naah, film yang lagi saya edit di X-Code Films Jogja ini dokumenter juga, judulnya Manusia Setengah Dewa, dulu waktu masih tahapan konsep, saya pake judul Jalan Pangeran Mangkubumi, rupanya, setelah saya pikir-pikir, Jalan Pangeran Mangkubumi nggak ada selling pointnya, hehehe... So, saya rubah aja menjadi Manusia Setengah Dewa.
Kini Manusia Setengah Dewa, sedang tahap editing off-line, Sabtu kemaren, saya sukses mewawancarai pengalaman Sarah Diorita dan nyokapnya, Elisabet Inandiak yang juga penulis buku terjemahan kita Centhini itu. Lumayan keren juga hasilnya. Nah, beberapa jam setelah saya nulis ini, akan dilakuin sesi recording buat narasi yang suaranya bakal diisi sama suara vokalis band Produk Gagal, Gepeng Kesana-Kesini. Recording bakal dilakuin di studio Djaduk Feriyanto di daerah Bantul...
Besok senin, saya masih harus ngelengkapin footage biar mantap filmnya. Ini film pertama saya yang khusus dibuat untuk diikutsertakan dalam festival... Semoga bisa turut memeriahkan nantinya...
Sunday, November 12, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment