Monday, May 28, 2007

NAGABONAR JADI NYATA!



Desember 2005. Waktu itu saya jalan-jalan di toko buku pojokan TIM dan menemukan VCD film NAGABONAR yang gambarnya kepotong. Saya memutarnya di screen kecil di sudut Cheers Coffee untuk memeriahkan malam pergantian tahun 2006.

Sejak dulu, bapak saya nggak pernah suka dengan film. Terakhir kami sekeluarga menonton bioskop adalah saat menonton Jurassic Park. Tapi saat kecil dulu, bapak juga yang mengenalkan saya dengan bioskop, kami menonton Saur Sepuh dan setelahnya, saya bertekad akan membawa senter jika bapak mengajak saya ke bioskop lagi. Hanya karena saya penasaran, setiap film diputar, seperti ada senter besar yang menerangi layar dihadapan saya hingga keluar gambarnya.

Tapi sejak saya mulai seneng bikin film, bapak menjadi sebaliknya, nggak suka saya sibuk bikin-bikin film. Kata bapak, dalam sejarah keluarga, nggak ada darah seni yang mengalir. Jadi saya nggak akan berbakat bikin film. Larangan bapak semakin keras ketika kuliah saya berantakan, sementara adik saya melewati saya dan melanjutkan ke strata 2. Penolakan bapak pun semakin kuat ketika adik saya melangkahi saya dan menikah lebih dulu, saya dapet pelangkah handphone mahal dari adik saya, tapi saya jual untuk menyelesaikan film saya... Jadi saya pikir, kalau saya punya adik perempuan banyak, pasti saya dapat pelangkah lebih untuk bikin film yang lebih baik... hehe.

Dan saat adik saya menikah itu, eyang berkata pada saya, bahwa di keluarga kami ada darah seni, buyut saya dulu jago melukis, begitu kata eyang saya. Dan bapak saya cuma terdiam. Eyang pun berkata, kalau mau jadi sutradara film, saya harus mencontoh Deddy Mizwar. Dimata eyang, Deddy Mizwar itu sutradara yang juga melakukan syiar agama lewat film-filmnya. .. Saya cuma manggut-manggut. .. Saya bilang ke eyang, saya punya VCD film Naga Bonar dan kami menonton bersama, di malam adik saya menikah...

Dua pekan selanjutnya, saya dan eyang menonton Extravaganza malam Minggu. Eyang mengulangi lagi pesannya itu. Kalau mau jadi pembuat film... bla-bla-bla. .. contoh Deddy Mizwar yang tampil sebagai bintang tamu di Extravaganza edisi malam itu.

Minggu siangnya, 27/05, saat mengantar pacar saya belanja bulanan. Pacar saya menunjukkan novel Naga Bonar jadi 2 karya Akmal Nasery Basral seraya cemberut, katanya, saya sudah ingkar, janji saya mengajaknya nonton film Naga Bonar Jadi 2 nggak terwujud. Saya pun minta maaf berkali-kali padanya seraya berjanji akan membelikannya VCD film itu nantinya... Marahnya pacar saya semakin menjadi-jadi kala handphone saya berbunyi, saya berusaha tak buru-buru membuka sms yang masuk itu. Saat pacar saya lengah, saya pun membacanya, ternyata sms dari om Akmal...

Dan kurang lebih empat jam kemudian, saya sudah di dalam sebuah pasar bernama Jejeran, 7 km arah Selatan Yogya dengan hidangan sate klatak di meja. Di depan saya, duduk Naga Bonar...

Sekali dia berkata APA KATA DUNIA?!
Dan, APA KATA BAPAK YA?!

(kata Kyai Nassruddin Ch Anshory; "tangan-tangan malaikat melapangkan jalan Fajar...")

No comments: